Cara Mencegah Penyakit dengan Mengukur Berat Badan

Cara Cegah Penyakit dengan Mengukur Berat Badan

DOKTERCANTIK.COM – Sejumlah penelitian terkini telah membuktikan bahwa ada kaitan langsung antara berat badan dan kemungkinan untuk menderita penyakit tertentu.

 

US National Institute of Health memberikan tiga indikator yang bisa Anda gunakan untuk mengetahui apakah berat badan Anda mengkhawatirkan atau tidak. Apa saja itu?

A. Body Mass Index (BMI)

BMI (Body Mass Index) adalah informasi tentang indeks berat badan anda. Ada dua cara kalkulasi BMI yaitu menggunakan ukuran kilogram (kg) dan pounds.

Berhubung masyarakat Indonesia lebih familiar dengan kilogram maka cara kalkulasi dengan ukuran kilogram yang akan diberikan, seperti berikut ini :

Rumus dasarnya adalah : Berat badan (dalam kg) / Tinggi badan (dalam meter)

Langkah-langkahnya :

  1. Kalikan tinggi badan anda dengan bilangan itu sendiri

Contoh : Jika tinggi badan anda 158 cm, konversikan terlebih dahulu ke dalam meter menjadi 1,58 m. Kemudian kalikan 1,58 dengan 1,58.

  1. Selanjutnya berat badan anda (dalam kg) dibagi dengan hasil perhitungan dari langkah pertama. Hasil yang anda dapatkan dari pembagian ini adalah BMI anda.
  2. Setelah anda dapatkan angka BMI, langkah selanjutnya adalah lihat informasi tabel di bawah ini dan tentukan anda ada di kategori yang mana :
TERKAIT:  Tips dan Cara Menghilangkan Kantong Mata
BMI
UnderweightDibawah 18,5
Normal18,5 – 24,9
Overweight25,0 – 29,9
Obesity30,0 – dst

BMI akan sangat berguna terutama untuk mengetahui informasi seputar berat badan berlebih (overweight) dan obesitas (obesity).

Semakin tinggai BMI maka semakin tinggi risiko anda terserang penyakit seperti jantung, darah tinggi, diabetes tipe 2, masalah pernafasan dan jenis-jenis kanker tertentu.

Untuk menghindarkan diri dari penyakit berisiko tersebut maka berupayalah memiliki BMI di kategori normal. Kepraktisan metode penghitungan yang dikembangkan oleh Adolphe Quetelet ini memiliki keunggulan dan mendatangkan kritik sekaligus.

Oleh karena itu jadikanlah metode ini sebagai informasi dasar untuk kesehatan anda agar anda bisa tetap waspada untuk selanjutnya menjadi bahan konsultasi anda dengan tenaga medis profesional yang anda kunjungi.

TERKAIT:  Resep Alami Menambah Berat Badan Tanpa Efek Samping

B. Ukuran Lingkar Pinggang

Mengetahui ukuran lingkar pinggang dapat menghindarkan anda dari penyakit yang umum diderita orang yang memiliki berat badan berlebih maupun obesitas.

Jika lemak terkonsentrasi di pinggang (dan bukan di pinggul), maka anda lebih berisiko terkena penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Risiko lebih besar ada pada wanita yang lingkar pinggangnya lebih dari 35 inci dan pada pria yang lingkar pinggangnya lebih dari 40 inci. Secara umum disepakati 1 inci = 2,54 cm.

Cara mengukur:

Ukurlah lingkar pinggang dengan alat pengukur (seperti yang digunakan penjahit). Ingat, ukuran yang diambil adalah pada area tepat di atas tulang pinggul sesaat setelah anda menghembuskan nafas.

C. Kondisi Kesehatan Lainnya

Kondisi lain yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Kolesterol tinggi
  • Gula darah yang tinggi
  • Ada riwayat sakit jantung dalam keluarga
  • Kadar trigliserida yang tinggi
  • Kurang aktifitas fisik
  • Perokok aktif
  • Hipertensi
TERKAIT:  8 Tips Melakukan Bikini Waxing Dengan Aman

Bagi anda yang ada pada kategori overweight dan obesity dan memiliki dua kondisi yang dipaparkan pada point C, disarankan untuk menurunkan berat badan sebanyak 5-10 persen dari berat badan anda saat ini.

Namun, jika anda ada pada kategori overweight, berukuran lingkar pinggang yang tidak melebihi yang ditentukan dan tidak mengalami salah satu kondisi di atas lebih disarankan untuk menjaga agar berat badan tidak bertambah.

***

Dengan mengetahui status berat badan Anda, maka resiko terserang penyakit bisa diminimalkan dengan melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.

Untuk mendapatkan informasi detail yang lebih personal tentang tindakan apa saja yang perlu Anda lakukan untuk mencegah resiko penyakit sebagaimana dijelaskan di atas, kami sarankan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter atau praktisi diet yang berpengalaman.

Semoga bermanfaat.