Mengenal Vitamin A

Vitamin AVitamin A merupakan jenis vitamin yang dapat larut dalam lemak dan berfungsi untuk menjaga kesehatan mata,  kesehatan kulit,  membentuk  sistem kekebalan tubuh dan juga pertumbuhan tulang. Vitamin A sering juga disebut retinol karena senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam tubuh.

Vitamin A sangat dibutuhkan namun tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia dari dalam. Karena itu kita membutuhkan asupan vitamin A dari luar tubuh melalui makanan dan minuman.

 

Sumber Vitamin A

Vitamin A dapat diperoleh dari berbagai jenis buah-buahan seperti buah apel, buah manga, buah negeri, buah pepaya, buah pisang, buah kesemek, dan sukun.

Selain itu, vitamin A juga bisa didapatkan dari sereal, umbi-umbian (ubi kuning, ubi rambat merah, dan ubi jalar merah) dan sayur-sayuran seperti bayam, wortel, kangkung, labu kuning, terong, semanggi, bungkil daun talas, daun jambu, daun genjer, kacang panjang, gandaria, kol cina, putri malu, sawi, rumput laut, dan ranti muda.

Sumber lain vitamin A adalah dari bijian-bijian (biji kacang merah dan kacang ercis), daging hewan (daging ayam, ginjal domba, daging bebek, hati ayam, hati sapi, ikan, dan telur) serta dari berbagai produk olahan yang mengandung vitamin A, seperti mentega, minyak ikan, kepala susu, minyak kelapa sawit, dan tepung ikan.

TERKAIT:  Hati-Hati Potensi Penyakit Pasca Banjir!

Kekurangan Vitamin A

Kekurangan vitamin A lebih sering terjadi di daerah yang masyarakatnya lebih banyak mengkonsumsi padi sebagai makanan pokok, dimana padi sangat sedikit kandungan vitamin A-nya.

Sejumlah penyakit tertentu yang mengurangi kemampuan usus menyerap lemak dan vitamin yang larut dalam air seperti celiac, fibrosa kistik dan penyumbatan saluran empedu, dipercaya berperan penting pada terjadinya defisiensi vitamin A.

Gejala yang paling sering muncul akibat kekurangan (defisiensi) vitamin A adalah rabun senja. Jika rabun senja ini semakin parah, maka akan muncul pengendapan berbusa yang dikenal sebagai bintik Bitot dan terjadi pada bagian sklera (putih mata). Jika gejala terus berlanjut, kornea mata akan menjadi keras dan membentuk jaringan parut (xeroftalmia) yang menjadi penyebab timbulnya kebutaan permanen.

TERKAIT:  Cara Membersihkan Boneka dan Karpet Bulu yang Benar

Selain itu, kekurangan vitamin A juga dapat menyebabkan penyakit katarak,  infeksi saluran pernapasan dan penurunan daya tahan tubuh. Defisiensi vitamin A juga dapat menyebabkan kondisi kulit yang kurang sehat serta gejala anemia.

Kekurangan vitamin A dapat dikoreksi dengan pemberian suplemen vitamin A dosis tinggi (10 kali dosis harian) selama 3 hari berturut-turut, dan dikuti dengan pemberian sebanyak 3 kali dosis harian selama 1 bulan berikutnya. Dosis harian vitamin A yang dianjurkan untuk pria dewasa adalah 800 mcg, sedang untuk wanita dewasa adalah 1000 mcg.

Kelebihan Vitamin A

Jika asupan vitamin A melebihi dosis harian yang dianjurkan, maka dapat menyebabkan keracunan vitamin A yang bisa terjadi secara akut atau kronis.

Kelebihan vitamin A dapat menimbulkan rasa pusing-pusing, rambut rontok, kulit kering dan bersisik, iritasi pada kulit dan pembengkakan pada limfa dan hati. Selain itu, ketidakstabilan emosi, perasaan mudah marah, sakit kepala dan muntah sering terjadi pada kelebihan vitamin A.

TERKAIT:  Tips dan Cara Menghilangkan Bau Kaki

Keracunan kronis vitamin A dapat terjadi karena pemberian tablet vitamin A dosis tinggi (lebih dari 10 kali dosis harian yang doanjurkan). Tanda-tanda keracunan kronis vitamin A antara lain seperti rontoknya sebagian bulu mata, pertumbuhan rambut yang jarang dan kasar, bibir pecah-pecah, dan kulit kering. Pada anak-anak, biasanya disertai dengan gangguan pada pertumbuhan tulang dan sendi.

Kelebihan vitamin A dapat diatasi dengan menghentikan pemberian suplemen vitamin A dosis tinggi.