Vitiligo, Penyakit yang Membuat Kulit Berwarna Putih Susu

DOKTERCANTIK.COM – Tidak semua kulit putih itu sehat dan diidam-idamkan lho ladies, salah satunya yaitu kulit putih yang disebabkan karena penyakit vitiligo. Memang kulit yang terkena vitiligo terlihat sangat putih, namun bukanlah kulit putih yang normal.

Biasanya kulit vitiligo berwarna putih pucat atau putih susu berbentuk bercak-bercak bertumpak atau ada juga yang mengalaminya di sekujur tubuh. Penyakit ini tidak menimbulkan rasa sakit ataupun bersifat menular, sehingga penderita bisa hidup normal dan melakukan beragam kegiatan seperti biasanya.

 

Vitiligo, Penyakit yang Membuat Kulit Berwarna Putih Susu

Hanya saja, kadangkala vitiligo bisa menimbulkan efek lain seperti kulit yang rentan terhadap pengaruh sinar matahari, inflamasi pada bagian iris mata, dan penurunan kemampuan pendengaran. Selain itu, orang yang menderita vitiligo biasanya juga tidak begitu percaya diri karena memiliki kulit yang tidak normal dan bercak-bercak.

Penyebab Vitiligo

Secara garis besar, penyebab vitiligo yaitu karena penderitanya kehilangan melanin atau pigmen kulit yang bertanggung jawab terhadap warna kulit. Hanya saja, penyebab hilangnya pigmen kulit ini belum diketahui secara pasti.

TERKAIT:  Tips dan Cara Menghilangkan Bekas Jerawat

Ada yang mengatakan bahwa kehilangan pigmen kulit ini disebabkan karena faktor keturunan. Ada juga yang mengatakan kalau timbulnya penyakit ini berhubungan erat dengan lemahnya sistem kekebalan tubuh. Dan, ada pula yang mengatakan bahwa kondisi ini berhubungan dengan melanoma.

Bagian kulit yang kehilangan pigmen tersebut akan berubah warna menjadi putih susu. Sebenarnya tidak hanya kulit yang berubah warna, tetapi bulu yang tumbuh di bagian tersebut juga berubah warna menjadi putih susu. Bahkan retina matapun bisa berubah warna menjadi agak pudar.

Ada sebagian orang yang hanya mengalami vitiligo di beberapa anggota tubuh saja, misalnya jari, tangan, ataupun kaki. Tapi jika proses kehilangan pigmen sudah menyebar, maka seluruh tubuh bisa berubah warna menjadi putih susu. Vitiligo ini sering terjadi pada usia remaja dan dewasa, namun tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada anak-anak dan bayi.

TERKAIT:  Cathinone - Narkotika Jenis Baru

Penanganan Vitiligo

Sebenarnya belum ada penanganan khusus yang bisa membuat vitiligo hilang secara total. Berbagai metode yang selama ini berkembang adalah untuk memperlambat hilangnya melanin atau pigmen, menyemarkan bercak-bercak, mengembalikan warna kulit, ataupun menghentikan proses kehilangan pigmen atau melanin tersebut.

Berbagai langkah penanganan yang selama ini dilakukan yaitu dengan menggunakan obat oles dan fototerapi. Ada beberapa jenis obat oles yang sering digunakan untuk menangani vitiligo seperti kortikosteroid, tacrolimus, dan losion depigmentasi. Fototerapi atau terapi cahaya dalam menangani dan mengembalikan warna kulit biasanya dilakukan jika vitiligo sudah menyebar.

Hanya saja, beberapa cara ini memiliki efek samping tertentu. Penggunaan obat oles kortikosteroid misalnya, ia bisa membuat kulit lebih tipis dan efek yang lebih buruk lainnya bisa timbul jika digunakan oleh wanita yang tengah hamil. Sementara metode terapi cahaya atau fototerapi bisa memperbesar resiko kanker kulit. Selain dua cara tersebut, cara lain yang juga sering digunakan yaitu terapi laser dan operasi cangkok kulit untuk vitiligo yang belum menyebar.

TERKAIT:  Cara Membuat Lesung Pipi

Agar kehilangan pigmen kulit tidak terlalu parah dan bisa diperlambat, maka ada baiknya menghindari beberapa makanan tertentu yang dipercaya bisa memperlebar kehilangan pigmen atau melanin. Diantara beberapa pantangan tersebut yaitu kunyit, makanan terlalu pedas atau banyak cabe, dan makanan yang banyak mengandung zat kimia.

Selain itu, hindari juga terkena sengatan matahari dalam waktu lama, stres dan depresi tingkat tinggi karena ini bisa memperparah kondisi. Yang jelas, agar penyakit kulit ini tidak bertambah buruk, maka lakukanlah gaya hidup sehat dengan banyak mengkonsumsi buah atau sayuran segar dan rutin berolahraga.

Jangan lupa juga konsultasi ke dokter untuk mengetahui jenis perawatan lain yang bisa dilakukan untuk memperlambat atau menghentikan proses kehilangan pigmen kulit ini.