Impetigo, Penyakit Kulit yang membuat Wajah Bernanah

DOKTERCANTIK.COM – Mungkin banyak di antara anda yang belum mengetahui bahwa ternyata ada beragam jenis penyakit kulit yang bisa menyerang kulit tubuh dan wajah, jangan di anggap enteng lho, karena ternyata bisa menular dan berbahaya bagi kesehatan kulit anda.

Salah satu dari penyakit kulit yang dimaksudkan adalah Impetigo, apa anda pernah mendengarnya? Mungkin masih terdengar asing di telinga kita tapi sangat penting untuk anda ketahui bahwa Impetigo merupakan jenis penyakit kulit yang sangat menular.

 

Impetigo, Penyakit Kulit yang membuat Wajah Bernanah

Impetigo terjadi karena adanya infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri dan kuman yang membentuk lepuhan-lepuhan kecil berisi nanah (pustula). Penularan penyakit ini bisa terjadi secara langsung melalui sentuhan kulit dengan kulit atau melalui barang-barang perantara, seperti handuk, baju, atau peralatan makan yang telah terkontaminasi bakteri.

Berikut ini kami akan berbagi info penting untuk lebih mengenal gejala dan komplikasi penyakit kulit Impetigo agar anda dapat terhindar dari penyakit yang membuat wajah anda bernanah.

TERKAIT:  5 Cara Memutihkan Kulit Tubuh Secara Alami

Apa itu Impetigo?

Nama Impetigo berasal dari bahasa Latin”impetere’‘(menyerang) adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes yang biasanya akan menyebabkan lepuhan kecil atau luka berisi nanah di atas permukaan kulit. Nanah ini akan mengering dan membentuk krusta dan koreng.

Penyakit impetigo biasanya akan menimpa kulit anda pada daerah muka, kepala, lengan, kaki atau tungkai dan sering juga terjadi pada anak dengan kekurangan gizi.

Penularannya yang sangat mudah menjadikan penyakit ini harus diwaspadai, penyebaran bisa dibantu oleh lalat yang menempel pada tubuh orang lain penderita atau melalui perantara, seperti baju, handuk, serbet, alat makan dan sebagainya yang sebelumnya dipakai oleh orang yang menderita penyakit impetigo.

Bakteri akan lebih mudah menginfeksi seseorang jika orang tersebut memiliki luka sebelumnya, misalnya luka akibat gigitan serangga, terjatuh, atau teriris benda tajam. Bisa juga karena luka yang ditimbulkan oleh infeksi kulit lain, seperti eksim, kudis, atau infeksi kutu.

TERKAIT:  Dampak Buruk dan Bahaya Tato Bagi Kulit

Gejala Impetigo

Gejala dari penyakit ini adalah terjadinya bintik-bintik merah yang kecil menjadi lepuh yang berisi nanah dan berkeropeng; biasanya pada muka, tangan atau kepala. Impetigo berawal sebagai luka terbuka yang menimbulkan gatal, kemudian melepuh, mengeluarkan isi lepuhannya lalu mengering dan akhirnya membentuk keropeng.

Besarnya lepuhan bervariasi, mulai dari seukuran kacang polong sampai seukuran cincin yang besar. Lepuhan ini berisi carian kekuningan disertai rasa gatal dan tidak jarang terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar daerah yang terinfeksi.

Komplikasi Impetigo

Jika tidak ditangani dengan benar, impetigo dapat menyebabkan komplikasi seperti berikut:

1. Penyakit glomerulonefritis

Jika bakteri masuk ke dalam sistem limpa dan aliran darah, maka kesehatan organ ginjal juga dapat terancam. Salah satu komplikasi yang menyerang ginjal ini ditandai dengan sakit kepala atau mual yang terus memburuk, pembengkakan pada tubuh, serta perubahan pada urine.

TERKAIT:  Efek Samping Memutihkan Wajah dengan Soda Kue

2. Penyakit ecthyma

 Kondisi ini merupakan perkembangan dari gejala impetigo yang sudah sangat parah, yaitu ketika infeksi menyebar lebih jauh ke dalam lapisan kulit dan dapat meninggalkan bekas luka permanen jika tidak diobati. Kulit penderita ecthyma akan dipenuhi bisul bernanah yang terasa sangat gatal, serta kerak-kerak berwarna cokelat gelap.

3. Selulitis

 Serangan bakteri impetigo di lapisan kulit dalam juga bisa merusak jaringan kulit dan menyebabkan selulitis atau infeksi kulit lapisan dalam. Jika dibiarkan, bakteri bisa menyebar dari kulit ke seluruh tubuh melalui aliran darah.

Sama seperti jaringan parut pada ecthyma, komplikasi berupa infeksi kulit dan gangguan ginjal juga sangat jarang terjadi. Namun apabila secara kebetulan Anda mengalaminya, maka kondisi ini harus ditangani secara serius dan segera karena jika tidak dapat berakibat fatal.