DOKTERCANTIK.COM – Saat beraktivitas di bawah sinar matahari, ketiak cenderung mengeluarkan bau tidak sedap. Hal ini disebabkan karena keringat yang keluar dan menumpuk di ketiak akan mengundang berkembangnya bakteri. Semakin banyak keringat, bau yang dihasilkan juga akan semakin tajam. Penyebab lain timbulnya bau ketiak yaitu karena mengkonsumsi makanan berbau tajam, stres, dan tidak menjaga kebersihan ketiak.
Nah, pada kondisi inilah kamu akan sering melihat orang yang duduk di sampingmu menutup hidung. Ini tentu membuatmu merasa tidak percaya diri, risih, dan tidak leluasa bergerak bukan?
Untuk mengatasi permasalahan ini, ada dua jenis produk yang terbilang sangat populer dalam mengatasi dan mencegah bau pada ketiak. Dua jenis produk tersebut yaitu antiperspirant dan deodoran. Kebanyakan orang menilai bahwa kedua produk ini sama. Padahal, antara antiperspirant dan deodoran ini berbeda lho, ladies.
Perbedaan Antiperspirant Dan Deodoran
Pada dasarnya kedua produk ini sama-sama mencegah timbulnya bau pada ketiak. Perbedaan yang paling mencolok terletak pada cara kerjanya masing-masing produk itu sendiri. Antiperspirant mencegah bau ketiak dengan cara menekan produksi keringat. Seperti yang kita tau, keringat yang berlebihlah menjadi penyebab utama bau ketiak.
Sementara deodoran mencegah bau dengan cara membunuh bakteri yang berkembang serta menutupi atau meredam bau dengan aroma harum tertentu. Meski begitu, ada juga jenis deodoran yang berfungsi membuat kulit ketiak lebih kering.
Lalu, antara antiperspirant dan deodoran, manakah yang paling tepat bagi ketiak?
Fungsi Antiperspirant Dan Deodoran
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dua produk ini memiliki fungsi yang sama yaitu mencegah timbulnya bau ketiak. Hanya saja, tentu masing-masing jenis produk ini memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Deodoran misalnya, meski ada jenis deodoran yang membuat kulit ketiak kering, namun sebagian besar tidak bertanggungjawab atas keringat yang berlebih.
Kebanyakan deodoran hanya berfungsi sebagai peredam bau dan mengatasi bakteri yang berkembang. Sehingga, saat kamu angkat tangan, baju pada bagian ketiak akan terlihat basah dengan keringat. Namun begitu, ada pula produk deodoran yang mengandung antiperspirant, sehingga selain bisa meredam bau ia juga membuat ketiak tetap kering.
Sementara fungsi antiperspirant lebih dominan pada kulit ketiak kering karena menekan produksi keringat. Hanya saja, karena sifatnya menekan dan mencegah produksi keringat, maka secara otomatis racun dalam tubuh juga tidak bisa dikeluarkan karena racun biasanya dikeluarkan melalui keringat.
Selain itu, antiperspirant juga sering mengandung bahan-bahan seperti aluminium klorida, chlorohydrate aluminium, dan zirconium yang bisa menimbulkan efek samping seperti peradangan kulit dan biang keringat. Aluminium berbasis senyawa ini dalam jangka panjang juga berhubungan dengan beberapa masalah kesehatan seperti alzheimer dan kanker payudara. Di sisi lain, antiperspiranti juga bertanggungjawab atas noda kuning pada baju karena kandungan aluminium tersebut.
Untuk deodoran sendiri sebenarnya juga tidak selamanya aman. Banyak juga jenis deodoran yang tidak berkualitas sehingga memicu berbagai masalah pada ketiak, baik berupa iritasi, alergi, ataupun penyakit lebih serius dalam jangka panjang.
Untuk itulah, kita tidak bisa memastikan mana antara kedua produk tersebut yang paling aman untuk ketiak. Hanya saja, menurut sebagian orang, deodoran lebih aman karena tidak menghentikan keringat dan juga tidak mengandung zat berbahaya seperti yang diungkapkan di atas.
Apapun yang kamu pilih, baik antiperspirant ataupun deodoran, yang jelas jangan terlalu berlebihan dalam penggunaannya. Selain itu, pilih produk yang berkualitas baik dan pastikan kalau produk tersebut memang sudah memiliki ijin edar. Jika beberapa kali pemakaian, produk tersebut menimbulkan iritasi, ketidaknyamanan, ataupun gejala alergi, maka langsung hentikan penggunaannya ya, ladies.